Kamis, 21 April 2016

Ayo tempuuuur!!!

Baru terasa jadi mahasiswa S2 sebenarnya setelah masuk semester 2. Setiap hari dibombardir tugas, belum lagi kalau musim ujian. Walhasil beberapa kali tumbang, kena tembak di sana-sini. Kayaknya strategi harus diperbaiki : otak = lumayanlah, speed = perlu ditingkatkan, fisik = na iniiii, kurang olahraga. Satu lagi, perlu sedikit jalan-jalan. Perbaikan strategi harus secepatnya mengingat ujian akhir sudah dekat. Ayooo....tempuuurr!!!

Senin, 16 November 2015

Kuliah Filsafat

Sedang di kelas, mata kuliah filsafat ilmu. Kuliahnya enteng, seperti ngobrol, tapi bikin kita berfikir & merefleksi tiap kata & kalimat yg keluar dari mulut dosen. Awalnya syaraf2 otak saya tidak kuat menelaah isi mata kuliah Sang Prof, sampai harus facial, totok, dan creambath. Alhamdulillaah, setelah 10 x ikut perkuliahan, sudah tidak pusing-pusing lagi.

Hidup Prof. Oong!

Sabtu, 04 Februari 2012

Pelajaran minggu ini : Menjadi Pembawa Acara

Minggu ini siswa kelas VIII menjadi pembawa acara (MC) pada simulasi acara pesta di kelas. Mereka telah melakukan berbagai persiapan sejak minggu lalu, mulai dari penyusunan naskah/teks pembawa acara, latihan, pembuatan properti, kostum, dan film slide. Setelah dibagi menjadi 3 grup, siswa diminta untuk menentukan pesta apa yang akan mereka adakan. Pesta pilihan mereka adalah pesta pernikahan, ulang tahun, dan konser musik.

Kelompok yang memilih pesta ulang tahun bekerja dengan tenang dan nyaris tanpa kendala. Dinamika muncul pada kelompok yang memilih pesta pernikahan karena tidak ada satu siswa pun yang mau jadi mempelai. Adegan dorong-dorongan dan tarik-tarikan mulai terjadi. Berbagai usulan terlontar, mulai dari membuat boneka pengantin, menggunakan boneka binatang, pengantin diwakili gambar sampai kedua mempelai diperankan oleh siswa laki-laki. (Wah, kalau yang terakhir saya tidak setuju, urusan bisa runyam!) Mungkin saking pusingnya siswa di kelompok ini sampai susah tidur dan masih mengirim sms kepada saya pada jam 11 malam.

Lain lagi dengan kelompok yang memilih menjadi MC konser musik One Direction dari Inggris (nah lo, siapa pula itu One Direction?). Mereka bingung karena dialog yang mereka buat terlalu sedikit. Berdasarkan pengamatan mereka, penampilan MC pada konser musik tunggal sangat minim, bahkan kadang MC dirangkap oleh penyanyi. Saya yang belum pernah nonton konser musik secara langsung (live) juga jadi bingung mengarahkannya. Akhirnya saya minta siswa lain untuk membantu saya memberi pengarahan. (Sampai di rumah saya langsung buka Youtube, cari-cari video konser musik, dan tentu saja One Direction).

Saatnya siswa beraksi (Rabu, 1/2/12). Kegiatan dimulai dengan konser musik. (Seharusnya acara ini ditampilkan terakhir. Berhubung salah satu siswa yang mendapat tugas membawakan acara konser harus pulang lebih awal karena ada acara keluarga, jadi terpaksa konser ditampilkan di awal). Pembawa acara membuka acara dengan cukup baik. Kehebohan terjadi saat video musik One Direction ditayangkan menggunakan infocus. Para siswi menjerit-jerit histeris sambil menyebut-nyebut nama-nama anggota boy band yang imut-imut. Jeritan para siswi ini rupanya terdengar hingga ke kuping kepala sekolah hingga beliau tergopoh-gopoh datang ke kelas. Mungkin disangka ada yang kesurupan. Belakangan kepala sekolah bertanya kepada saya, mengapa saya memutar video JUSTIN BIEBER saat pelajaran Bahasa Indonesia. Waduh!

 Boy band One Direction yang bikin heboh

Menonton konser
Acara selanjutnya pesta pernikahan. Beberapa siswa berperan sebagai MC, penyanyi, pelayan, dan mempelai. Kedua mempelai tampak seperti pasangan pengantin kawin paksa. Mereka didampingi oleh siswa lain yang berperan sebagai orang tua dan besan. Acara berlangsung khidmat dan diakhiri dengan pelemparan bunga oleh mempelai. Semua siswa berbondong-bondong berebut bunga, termasuk siswa yang memerankan orang tua pengantin dan besan!

MC acara pernikahan


Kedua mempelai, orang tua, dan besan

Makan

Bersulang

Kegiatan hari ini ditutup dengan simulasi pesta ulang tahun adik. Siswa berperan sebagai MC, adik yang berulang tahun, ayah, dan teman-teman adik. Saya terkesan karena seluruh siswa dapat berperan dengan baik. Siswa yang berperan sebagai tamu kecil berlutut untuk memberi kesan pendek. MC mampu berimprovisasi, terutama saat menanggapi temannya yang kelilipan "nasi" styrofoam dengan bertanya, "Mengapa kamu menangis?" 
Dijawab spontan oleh yang bersangkutan sambil menunjuk salah seorang siswa,"Itu, dia nakal."

Ulang tahun "Dik" Sabila

"Ayah" Andrew menyalakan lilin

Para tamu "kecil"

Para tamu protes karena terlalu lama berlutut......pegaaaal!!!








Minggu, 22 Januari 2012

Mari Kita Mengintip!

Acara hari ini berenang bersama 3 keponakan yang masih duduk di bangku SD, SMP, dan SMA. Kalau urusan renang, saya masih kalah ilmu dari mereka. Berkali-kali mereka mengajak saya berenang bersama, tetapi saya cuma cengar-cengir di bagian kolam yang airnya setinggi pinggang. Butuh beberapa menit untuk mengumpulkan keberanian pindah ke tempat yang lebih dalam. Setelah mempertimbangkan segala resiko, untung, rugi, dll, akhirnya saya berenang juga dengan gaya yang paling saya kuasai : meluncur.

Saat kepala menyembul dari dalam air, saya melihat beberapa anak kecil (kira2 SD kelas 2 - 3) sedang belajar berenang. Mereka menggunakan beberapa alat bantu, seperti pelampung di bagian punggung, papan luncur, dan sepatu katak. Saya mengamati bagaimana mereka belajar dan juga menyimak arahan guru mereka dengan seksama. Setelah itu, saya merasa termotivasi untuk mempraktekkan "pelajaran gratis" yang saya dapat di tempat yang lebih dalam, sebahu. Saya pikir, saya tidak usah khawatir tenggelam akibat kram kumat atau salah gaya karena di pinggir kolam ditempatkan beberapa penjaga kolam yang siap siaga menolong. Atau kalau saya benar-benar tenggelam, saya tidak akan malu-malu amat karena hari itu saya tampil penuh gaya, memakai baju renang muslim model terbaru, lengkap dengan penutup kepala dan kacamata renang (hehehe....narsis abis).

Mengamati atau observasi adalah salah satu gaya belajar yang murah dan praktis karena kita tidak perlu membayar guru, menghadiri kelas, membaca diktat, dan jadwal belajar bisa disesuaikan dengan kesibukan kita, misalnya saat jam kosong. Gaya belajar ini efektif jika gaya belajar Anda cenderung Visual (Untuk mengetahui gaya belajar Anda, silahkan ikuti tes VAK yang saya kutip dari www.businessballs.com ). Saya lebih senang menyebut metode ini dengan "Metode Mengintip". Siapa yang bisa Anda intip? Tentu saja rekan kerja Anda sesama guru. Biasanya saya mengintip guru ekspatriat untuk menambah pengetahuan tentang metode mengajar dan guru TK untuk menambah pengetahuan tentang display kelas (kebetulan TK dan SD berada dalam gedung yang sama).

Beberapa tips yang harus diperhatikan saat mengintip :
  1. Mengintiplah dengan baik dan benar, jangan sampai kehadiran Anda merusak konsentrasi siswa dan guru. Anda cukup melintas di depan kelas, tidak perlu mendekati jendela, cukup melirik. Atau Anda dapat berhenti sejenak dan mengamati sebentar dari pojok yang aman.
  2. Mintalah izin kepada guru yang sedang mengajar untuk hadir di kelas. Anda dapat duduk di belakang, bisa sambil mengerjakan sesuatu (siswa biasanya sesekali akan menoleh ke arah Anda atau guru malah grogi merasa "disupervisi" oleh Anda) atau berperan sebagai asisten guru (membagikan kertas/buku, membantu menghapus papan tulis, dll)
  3. Mintalah izin kepada kepala sekolah dan rekan guru tentang kegiatan Anda ini agar Anda tidak dicap kurang kerjaan. Syukur-syukur kegiatan ini bisa ditingkatkan menjadi program Class Visit.
  4. Lakukan sesekali saja, saat Anda benar-benar sempat. Jangan sampai kegiatan ini menguras tenaga dan mengganggu pekerjaan utama Anda.
  5. Anda dapat mengintip kelas mana saja, tidak harus kelas yang sama dengan kelas yang Anda ajar.
  6. Jangan lupa, aplikasikan dan modifikasi hasil mengintip Anda ke dalam RPP.
Bagaimana? Mudah bukan? Ayo kita mengintip...eh, belajar!




Kamis, 19 Januari 2012

Marilah Kita Berhemat!

KBM mulur, tdk sesuai RPP gara-gara disuruh rapat mewakili kepsek. Agenda rapat : membahas permendikbud no. 60 tahun 2011  tentang larangan pungutan biaya pendidikan. Alasannya dana BOS sudah naik jadi Rp. 580rb/siswa/tahun. Kasihan para kepsek, terutama sekolah negri dan sekolah swasta kecil penerima dana bos, harus memeras otak untuk ngirit dana tersebut agar cukup buat pengadaan buku, LKS, fotokopi, bayar listrik, telepon, internet, mbetul2in pintu, genteng bocor, meja kursi reyot, dll (rincian baca di sini) di saat para wakil rakyat kita duduk-duduk di atas kursi seharga Rp24 juta. Alokasi dana untuk training guru era baru? Monggo atur-atur sendiri, bisa dari uang sertifikasi, hasil kerja sampingan atau jual warisan bagi yang baru mulai kerja tahun 2005.

Sabtu, 14 Januari 2012

Siap-siap!

Masih membuat persiapan untuk minggu depan. Ternyata banyak juga. Mudah-mudahan selesai tepat waktu.

Jumat, 13 Januari 2012

My New Homework

Hari ini asyik ngutak-atik blog, ngintip blog orang & nge-twitt (meskipun blm pny temen.....kacian deh!). Gara-gara keasyikan, sampai lupa untuk nyicil pekerjaan, dari 12 baru beres 1....ckckck. Padahal ngurus blog & nge-twitt tidak ada dalam daftar pekerjaan. Yang 11 besok aja, deh. Sekarang udah malem. Selamat tidur Indonesia!